Senin, 24 Mei 2010

menjadi isteri idaman

Menjadi isteri idaman

Istri yang shalihah adalah istri yang mampu menghadirkan kebahagiaan di depan mata suaminya walau hanya sekadar dengan pandangan mata kepadanya. Seorang istri diharapkan menggali apa saja yang bisa menyempurnakan penampilannya, memperindah keadaannya di depan suami tercinta. Dengan demikian, suami akan merasa tentram bila ada bersamanya.

Wanita shalihah adalah idaman setiap lelaki. Karena memiliki istri yang shalihah lebih baik dari dunia beserta isinya. "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri shalihah". (HR. Muslim, Ibnu Majah)

Di antara ciri istri shalihah adalah; pertama, melegakan hati suami bila dilihat. Ra sulullah SAW bersabda, "Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah taqwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah, yaitu; taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi. " (HR. 1bnu Majah)

Kedua, amanah. Rasulullah SAW bersabda, " Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, istri yang shalihah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu., kedua, Kuda yang penurut dan cepat larinya sehingga dapat membawa kamu menyusul teman-temanmu. Tiga, rumah besar yang banyak didatangi tamu. (HR. Hakim)

Ketiga, istri shalihah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir bagi suaminya. Allah SWT berfirman, "Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya dan Dia menjadikan rasa cinta dan kasih sayang antara kamu. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) bagi kaum yang berpikir. "( QS. Ar Rum [30] : 21) Beruntunglah bagi siapa saja yang memiliki istri shalihah, sebab (istri shalihah) bisa membantu memelihara aqidah dan ibadah suaminya. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa diberi oleh Allah istri yang shalihah, maka sesungguhnya ia telah diberi pertolongan oleh Allah (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah di dalam memelihara separuh lainnya." (HR. Thabrani dan Hakim).

Seorang suami yang seharian bergelut dengan pekerjaannya, badannya merasa letih, kadang jiwanya pun tertekan dengan banyaknya beban pekerjaan akan sirna ketika dia mendapat sambutan hangat dari istrinya yang shalihah. Istri shalihah memang bukan sekedar pendamping bagi seorang suami, tapi juga sebagai pelipur lara yang sangat diharapkan bagi suami dan anak-anaknya.

Sekarang, bagaimana caranya untuk mencari istri yang shalihah? Mencari istri yang shalihah tidaklah semudah yang dibayangkan. Sebab, semua itu tergantung kepada Allah yang Maha Perkasa untuk mengabulkan sesuatu.Sebenarnya, kita semua mengetahui bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan berpasang-pasangan. Tapi apakah pasangan yang akan kita dapatkan itu shalih atau shalihah, semuanya tetap kembali bagaimana kita berdo'a, berusaha dan bertawakal pada Allah. Kunci untuk mendapakan istri shalihah atau suami shalih adalah kembali kepada peribadi masing-masing. Jangan pernah berharap ingin mendapatkan seorang istri seperti Fatimah Az Zahra sementara peribadi belum lagi seperti Ali bin Abi Thalib. Tetapi yakinlah, bahwa Allah tidak akan pernah mengingkari janjinNya. Dia mengatakan bahwa lelaki yang baik (shalih) itu pasti akan mendapatkan pasangan yang wanita shalihah. Wanita shalihah pasti akan dijodohkan dengan lelaki shalih. Sebaliknya, wanita yang berakhlak buruk, pasti akan mendapat jodoh lelaki yang berakhlak buruk pula. Dan lelaki yang berakhlak buruk akan berpasangan dengan wanita yang berakhlak buruk pula. Untuk lebih jelas bisa dibaca dalam Al Qur'an surat An Nur [24] ayat :6. Kepada siapa saja yang ingin mendapatkan wanita shalihah atau lelaki shalih (bagi wanita), maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan, di antaranya sebagai berikut:
1. Sejak dini harus sudah bisa mendidik dan membina diri untuk istiqomah dan mujahadah dalam melaksanakan perintah-perintah Allah dan RasulNya. Juga istiqomah dan mujahadah dalam meninggalkan segala apa yang dilarang agama. Intinya jadikan diri shalih/shalihah terlebih dulu, baru bermimpi mendapatkan wanita/pria shalihah/shalih.
2. Jangan pernah putus asa untuk terus berpetualang mencari sang idaman. Mencari idaman hati (istri/suami) harus diawali dengan hal-hal yang tidak melanggar syari'at. Bila kita membangun rumah tangga dengan jalan yang baik, benar dan sesuai dengan aturan Allah dan RasulNya, maka insya Allah kedua pasangan itu akan mendapatkan keberkahan yang banyak. Sehingga kehidupan rumah tangganya akan terasa begitu tentram walau dalam keadaan serba kekurangan.
3. Cari relasi yang baik sebagai mediator. Mediator bisa melalui ustadz/ustadzah, melalui saudara dan teman atau orang lain yang bisa dipercaya kebenarannya (tidak memihak salah satu pihak).
4. Tawakal kepadaNya. Setelah berdoa, berusaha maksimal, maka tak ada sesuatu yang lebih baik bagi seorang muslim kecuali bertawakal kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa ketika seorang muslim sudah mengucapkan kalimat, "laa haulaa wa laa kuu wataillabillah", maka semua urusannya akan menjadi urusan Allah SWT.
5. Harus selalu berbaik sangka (khuznuzdan) kepada Allah SWT. Sebab Allah akan mengikuti persangkaan hamba-hambaNya. Jika hambaNya menyangka Allah tidak adil misalnya, maka Allah akan benar-benar berbuat tidak adil. Sebaliknya, jika seseorang selalu berbaik sangka kepada Allah, maka yakinlah cepat atau lambat Allah pasti akan mengabulkan permohonan setiap hamba yang memohon.
6. Allah SWT lebih mengetahui segala kebutuhan kita daripada diri kita sendiri. Karena itu sabar dalam menanti sang pujaan hati adalah jalan terbaik setelah berdo'a, berusaha, dan bertawakal.
Untuk semua ukhti, teruslah benahi diri agar kelak bisa menjadi wanita shalihah dambaan lelaki shalih. Jangan berhenti berdoa, berusaha dan bertawakal serta bersabar. Perbanyak berzikir, bersedekah dan aktif dalam kajian-kajian muslimat, sebab kajian-kajian itu akan menjadi bekal handal bagi ukhti semua dalam mewujudkan baiti jannati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar